Carlo Ancelotti

Carlo Ancelotti: Real Madrid Raih Gelar Champions League ke-15 dengan Penuh Pengorbanan

Real Madrid berhasil meneruskan rekornya di Champions League usai menang 2-0 melawan Borussia Dortmund pada partai final, Minggu (2/6) dini hari WIB. Pelatih Los Blancos Carlo Ancelotti menyebut timnya berhasil meraih gelar juara dengan penuh pengorbanan.

Partai final yang berlangsung di Wembley, Inggris, berakhir dengan dramatis lewat dua gol pada akhir babak kedua yang dicetak oleh Dani Carvajal dan Vinicius Junior. Gelar ini membuat Madrid berhasil mengawinkan gelar kompetisi elit Eropa tersebut dengan gelar La Liga.

Los Blancos yang sebelumnya sudah meraih gelar La Liga pada awal Mei lalu, kini telah meraih gelar ke-15 di Champions League, meneruskan rekor mereka sebagai pemegang gelar terbanyak pada kompetisi ini.

Namun Ancelotti mengatakan timnya memerlukan banyak pengorbanan untuk meraih gelar tersebut pada musim ini.

Pelatih asal Italia berusia 64 memang menghadapi banyak kendala pada musim ini, seperti ditinggal Karim Benzema pada musim panas 2023 lalu, serta beberapa pemain andalannya yang menderita cedera. Namun hal ini tidak menghentikan laju Los Blancos baik di liga domestik dan Eropa.

“Musim ini kami mengalami banyak masalah dan kehilangan pemain berkualitas. Kami menebusnya dengan komitmen dan penderitaan kolektif. Champions League ini dimenangkan dengan pengorbanan dan kualitas. Satu dari keduanya tidak cukup. Saya puas dengan skuadnya,” kata Ancelotti.

“Kami tidak pernah menyerah. Kami memberi diri kami nilai sepuluh dari sepuluh untuk musim ini. Kami menjalani musim yang sempurna. Kami menanganinya dengan sangat baik. Tim dan para pemain saya tampil luar biasa.”

Baca juga:

Pada laga final tersebut, Madrid sendiri bermain buruk pada babak pertama, dengan Dortmund yang beberapa kali nyaris menjebol gawang yang dijaga Thibaut Courtois. Namun Madrid meningkatkan kualitasnya baik dalam bertahan maupun menyerang.

Sundulan Dani Carvajal pada menit ke-74 melalui tendangan sudut berhasil membuka skor bagi Los Blancos. Lalu blunder dari bek Dortmund Ian Maatsen, berakhir dengan gol Vinicius Junior pada menit ke-83.

“Dalam sepak bola, ketika Anda tidak memanfaatkan peluang, risiko kebobolan atau kehilangan keunggulan sangat tinggi,” lanjut Ancelotti soal pertandingan tersebut.

“Mereka bermain lebih baik dari kami, namun mereka memberi kami opsi, dengan permainan seimbang, dan di babak kedua, ketika kami bermain lebih baik dan lebih seimbang, kami memenangkan pertandingan.”

“Saya sangat senang. Ini adalah final kesembilan yang dimenangkan Madrid secara berturut-turut dan bahaya tidak menang adalah nyata. Dortmund adalah lawan yang sulit.”

Soal perubahan usai turun minum, Ancelotti menambahkan, “Saya tidak perlu marah, namun harus mengklarifikasi. Dortmund bermain sangat baik dan kami tidak memiliki keseimbangan.”

“Kami kehilangan bola di lini pertahanan lawan dan posisi kami tidak bagus. Kami mengubah sistem menjadi 4- 3-3 dan itu berjalan lebih baik, begitu pula sikap di babak kedua.”

“Di ruang ganti kami cukup tenang dan kami mendiskusikan perubahan sistem bersama-sama. Para pemain sepakat untuk mengubahnya dan kami melakukannya.”

Dengan gelar ini, Ancelotti berhasil meraih lima gelar Champions League sebagai pelatih (dua bersama AC Milan dan tiga bersama Madrid) serta dua kali sebagai pemain AC Milan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *